Pak Teguh Kuwat atau yang biasa disapa Pak Teguh adalah seorang penggerak pendidikan di Desa Ponggok, Klaten. Beliau telah mengabdikan diri sebagai guru selama lebih dari 24 tahun; 18 setengah tahun di Banjarnegara, dan 6 tahun terakhir ini mengabdi di Desa Ponggok.
Sekembalinya ke Desa Ponggok, Pak Teguh melihat penghargaan dan sanjungan kepada desa Ponggok sebagai desa kaya, yang berhasil mengangkat warganya dari garis kemiskinan, serta kehadiran BUMDes sebagai perusahaan milik Desa yang sangat bonafit membuat warga Ponggok kemudian abai akan pentingnya pendidikan.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, bersama Kepala Desa Ponggok, Pak Junaedhi Mulyono, Pak Teguh kemudian menjadi salah satu iniasiator lahirnya program “Satu Rumah Satu Sarjana” yang sampai saat ini telah ikut melahirkan sarjana-sarjana muda desa Ponggok.
“Setelah adanya program ini, jika saya bertemu dengan mahasiswa yang berkuliah itu, mereka mengatakan sangat terbantu. Alhamdulillah beberapa ada yang sudah lulus menjadi sarjana, sebentar lagi lebih banyak yang lulus dan saya harap akan membawa desa Ponggok ini menjadi lebih maju, lebih mumbul.”
Sebagai salah satu guru di SD Ponggok, Pak Teguh juga memandang pentingnya pendidikan dasar yang menjadi fondasi pendidikan bagi seseorang. SD Ponggok yang telah ikut melahirkan generasi handal termasuk kepala desa Ponggok dan para pemangku jabatan di Desa Ponggok ini senantiasa meningkatkan kualitas dan inovasinya agar tetap bisa bertahan ditengah maraknya institusi swasta terutama yang berbasis agama dan menjadi pilihan para orangtua.
“Meskipun tidak berbasis agama, SD Ponggok juga mengajarkan pelajaran dasar agama untuk siswa-siswi nya, jadi seharusnya wali murid tidak khawatir untuk mempercayakan anaknya kepada kami di SD Ponggok.” Ujar Pak Teguh bersemangat.
*Silvi Sri Mulyani | Ponggok Creative