Buah yang Jadi Langka Akibat Mitos

Pernahkah kamu mencicipi buah Mundu? Buah yang kaya akan vitamin C ini bisa membantu meringankan pembengkakan, gondok, dan sariawan. Secara tradisional juga dipakai sebagai obat pencahar, antimalaria, dan mengobati penderita gangguan empedu. Sedangkan pucuk daun mundu muda dapat digunakan untuk mengobati diare.

Buah yang memiliki nama latin Garcinia Dulcis ternyata kini mulai langka dan sulit dicari. Di Indonesia, buah ini hanya tumbuh di Jawa dan sebagian Kalimantan.

Ada berbagai sebutan untuk buah yang berbentuk bulat dengan ujung atas dan bawah agak meruncing ini. Di Jawa Mundu disebut Rata, Baros, atau Klendeng. Sedangkan di Tatar Sunda, Mundu disebut Jawura, Golodogpanto. Sementara itu orang Minahasa menyebutnya Mamundung.

Di Klaten dan sekitarnya, kamu masih bisa menjumpai buah ini. Meskipun tidak sebanyak komoditas lain, namun buah ini tetap dipertahankan karena memiliki banyak manfaat diantaranya dapat digunakan untuk obat penurun demam, obat sakit kuning, serta masih banyak lagi kegunaan lain dari pohon langka yang sangat baik menyerap air hujan ini.

Mundu termasuk buah asli Indonesia, namun dikategorikan buah-buahan minor, buah-buahan yang dianggap kurang penting. Tak mengherankan tumbuhan ini semakin jarang ditemukan karena tidak banyak lagi yang menanamnya karena dianggap tidak bernilai ekonomi sehingga banyak yang menebangnya, dan menggantikannya dengan tanaman lain yang lebih menguntungkan.

Selain itu menurut Zul Masri, salah satu penjual buah Mundu yang ada di Klaten, salah satu faktor buah ini menjadi langka karena adanya mitos yang telah berkembang sejak zaman dahulu di kalangan orang Jawa, jika memakan buah Mundu akan menyebabkan gigi menjadi kuning sehingga pohon ini kemudian ditebang.

“Dulu pohon ini banyak ditemukan tumbuh liar di kebun-kebun. Tapi sekarang sudah sangat langka,” ujar Zul Masri.

Penasaran dengan buah Mundu yang langka ini? Kalian yang ada di Jawa Tengah, khususnya Klaten mungkin masih bisa menjumpainya di beberapa area pertanian.

*Silvi Sri Mulyani | Ponggok Creative

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!