Desa Mencetak Sarjana-nya Sendiri

Pemerataan kualitas pendidikan ke desa-desa digagas pemerintah pusat dengan berbagai program. Di desa Ponggok, pemerintah desanya tidak ingin hanya menunggu dikirim sarjana dari kota, mereka bertekad mencetak sarjana-nya sendiri melalui program Satu Rumah Satu Sarjana. Meski tidak secara khusus memiliki lembaga yang menangangi program ini, namun kebijakan desa Ponggok menginvestasikan PAD nya untuk pendidikan ini patut diapresiasi.

Dalam program ini, mahasiswa yang berasal dari Desa Ponggok setiap bulannya diberikan tunjangan biaya pendidikan sebesar Rp. 300.000,- yang diperuntukan bagi mereka yang IPK nya kurang dari 3,00 dan Rp. 500.000,- bagi yang memiliki IPK lebih dari 3,00 langsung ke rekening masing-masing mahasiswa.

Program ini diinisiasi Kepala Desa Ponggok, Bapak Junaedhi Mulyono sejak 2015 silam dan telah melahirkan sarjana-sarjana muda Ponggok yang dua diantaranya saat ini telah bekerja di Pemerintahan Desa dan BUMDes Tirta Mandiri Ponggok. Sementara saat ini terdapat 42 mahasiswa yang masih menerima tunjangan pendidikan tersebut.

“Program ini saya inisisasi sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia di Desa Ponggok. Selain itu, ini adalah cara kami mengoptimalkan penggunaan dana desa agar dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat kami.” Ujar Bapak Junaedhi Mulyono, Kepala Desa Ponggok.

*Silvi Sri Mulyani | Ponggok Creative

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!