Pandemi Corona (Covid-19) membuat siswa sekolah formal harus mengalami kegiatan atau proses pembelajaran jarak jauh (belajar daring). Banyak yang tidak siap dengan perubahan ini, bahkan tidak sedikit yang mengalami kesulitan dalam memberikan pembelajaran pada anak didiknya terutama karena adanya keterbatasan fasilitas.
Kondisi tersebut juga dialami SD Ponggok yang terpaksa melakukan pembelajaran secara daring terhitung sejak Maret 2020. Para guru SD Ponggok menyiasati proses pembelajaran daring tersebut melalui grup WA, dimana setiap harinya mereka diberikan tugas dengan output berupa video atau foto yang harus diselesaikan. Selain itu, guru-guru SD Ponggok juga melakukan home visit untuk memantau anak didiknya dan menjalin komunikasi dengan para orangtua.
Namun upaya-upaya tersebut tidak terlepas dari berbagai kendala, seperti yang diungkapkan Pak Teguh Kuat salah satu guru di SD Ponggok saat ditemui tim Ponggok Creative beberapa saat lalu;
“Pandemi ini benar-benar merubah kebiasaan, dimana anak-anak diharuskan mengakses HP lebih sering dari biasanya. Nah dalam hal ini banyak orangtua yang sebelumnya memang tidak mengizinkan anak-anaknya mengakses HP. Oleh karena itu kami mengambil inisiatif untuk memberikan sosialisasi kepada para orangtua bahwa memang mau tidak mau anak-anak harus diperbolehkan untuk mengakses HP namun tentu dibawah pengawasan mereka. Selain itu ada beberapa anak yang belum punya HP, solusinya saya menghubungi anak yang rumahnya paling dekat untuk bergantian dan meminjamkan HPnya.” Ujar pak Teguh Kuat.
Dalam kesempatan tersebut pak Teguh menyampaikan harapannya untuk pendidikan di desa Ponggok dan pesan semangat untuk anak-anak sekolah khususnya anak-anak didiknya di SD Ponggok.
*Silvi Sri Mulyani | Ponggok Creative